Solo - Pimpinan Kantor Bank Indonesia (BI) Perwakilan Solo menghimbau warga untuk datang langsung ke BI atau kantor-kantor bank terdekat jika ingin menukarkan uangnya dengan uang receh baru untuk kebutuhan lebaran. Menukarkan uang ke tempat jasa penukaran uang baru di jalanan, selain jumlahnya berkurang juga beresiko mendapat uang palsu.
"Sebaiknya langsung saja datang ke BI atau kantor-kantor bank terdekat. Kami akan melayani dengan baik. Dengan menukarkan ke bank, tingkat resikonya lebih rendah dari kemungkinan mendapat uang palsu. Selain itu tentunya dengan menukar di jalanan, nominalnya akan berkurang karena pelaku jasa penukaran uang minta bayaran sebagai jasanya," ujar Pjs Kepala Kantor BI Perwakilan Solo, Putra Nusantara, Selasa (31/7/2012).
Namun demikian, lanjut Putra, pihaknya tidak bisa melarang penukaran uang di jalanan seperti yang terjadi selama ini. Menurutnya tidak ada ketentuan apapun yang melarang praktek penukaran uang dengan meminta jasa seperti itu. Pihaknya hanya bisa menghimbau kepada masyarakat luas untuk mewaspadai kemungkinan adanya praktik penyebaran uang kertas palsu dengan modus menyisipkan di antara uang baru yang ditukar di jalanan.
Lebih lanjut Putra menegaskan, pihak Kantor BI Perwakilan Solo telah menyediakan uang baru sebesar Rp 1,9 triliun untuk kebutuhan penukaran uang yang dilakukan masyarakat menjelang lebaran. Penukaran uang baru tersebut, selain bisa dilakukan di kantor BI atau bisa juga di kantor-kantor bank di seluruh wilayah eks Karesidenan Surakarta.
"Prediksi kami tahun ini akan ada peningkatan penukaran uang baru sekitar 9-10 persen dibanding tahun sebelumnya. Jika tahun sebelumnya penukaran uang mencapai Rp 1,7 triliun maka tahun ini kami menyiapkan Rp 1,9 triliun. Karena itu kami himbau masyarakat datang langsung saja ke kantor bank terdekat. Jangan khawatir tidak kebagian," ujarnya.
Di kantor BI Solo yang berada di Jalan Sudirman Solo penukaran uang baru dibuka sejak 23 Juli hingga 16 Agustus 2012, pada hari Senin hingga Kamis mulai jam 8.00 WIB - 12.00 WIB siang. Menurut Putra dari tanggal 23 hingga 30 Juli tercatat telah terjadi penukaran uang lama ke uang baru sebesar Rp 23,4 miliar, dengan rincian 4,05 miliar pecahan besar, Rp 23,4 miliar pecahan kecil, dan Rp 47 juta uang logam.
"Sejauh ini pecahan 20 ribu mendominasi penukaran untuk pecahan besar, yaitu mencapai 87 persen. Sedangkan untuk pecahan kecil didominasi pecahan 5 ribu sebesar 37 persen dan pecahan 10 ribu sebesar 31 persen. Penukaran uang akan mengalami lonjakan drastis nanti di hari-hari terakhir menjelang lebaran," ujar Putra Nusantara.
Sumber :http://finance.detik..com/read/2012/...wan-uang-palsu
