Tak banyak yang tahu bahwa selama ini dataran tinggi Cikasur, di lereng Argopuro menyimpan pesona alam yang menakjubkan. Cikasur yang kini menjadi rebutan Pemkab Probolinggo dan Situbondo adalah dataran indah yang kerap dikunjungi kalangan pendaki dan pecinta alam.
Alam yang masuk belum terjamah manusia ini menjadi surga para pendaki. Sebelum mencapai puncak, mereka menempuh rute dari Pos Baderan, Kec. Sumbermalang, Situbondo atau melalui rute lain yakni turun di Pos Bermi, Krucil, Probolinggo. Atau sebaliknya, naik dari Pos Bermi turun di Baderan.
Selanjutnya dari Baderan, untuk mencapai Puncak Rengganis biasanya ditempuh dalam waktu 2-3 hari. Setelah melintasi rerimbunan hutan dengan aneka flora dan fauna, terbentang padang luas nan indah yang disebut Cikasur. Mirip sebutannya, padang rumput tebal itu seperti kasur.
Di zaman penjajahan, kolonialis Belanda pernah membangun peternakan rusa lengkap dengan pabrik pengalengan daging rusa. Semasa Jepang menduduki nusantara, dibangun pula landasan pesawat terbang perintis di kawasan padang rumput tersebut.
Kini, setelah Indonesia merdeka, objek wisata itu dibiarkan apa adanya. Meski keindahan lereng Argopuro dengan Cikasur-nya tidak kalah dibandingkan Bromo, hingga kini objek wisata di sebelah tenggara Kab. Probolinggo itu belum dikelola secara profesional.
“Karena belum dikelola, ya kalau mau ke Cikasur ya gratis tanpa ada retribusi,” ujar Kepala Dinas Budaya dan Pariwisata (Disbudpar), Tutug Edi Utomo, Kamis (19/8), seperti dilansir Surabaya Post
Beberapa pendaki via Baderan bisa naik ojek sekitar Rp 100 ribu hingga sampai lereng yang tidak bisa dilewati motor. “Kalau dari Bremi, Probolinggo ojek motor sulit naik karena medannya sangat terjal,” ujar Tutug.
Meski terjal, jalur via Bremi ke puncak Argopuro relatif dekat, sekitar 6 km. Sementara melalui jalur landai, Baderan-puncak jaraknya relatif jauh 18 km. “Kalau lama perjalanannya sama, sekitar 6 jam,” ujar mantan Kabag Kominfo itu.
Demi menikmati keindahan Cikasur, Pemkab Bondowoso pernah bekerjasama dengan TNI AL dan TNI AU. “Saya dengar dari rekan di Bondowoso, wisatawan bisa naik helikopter dengan tarif Rp 2 juta per orang untuk sampai di Cikasur,” ujarnya.
Hanya saja, dengan helikopter waktunya dibatasi hanya sekitar dua jam. “Soalnya akibat putaran keras baling-baling helikopter, kabut tebal segera turun menyelimuti lembah Cikasur, bisa membahayakan penerbangan,” ujar Tutug.
Sumber : http://www.mytourindonesia.com/panoroma-indah-lereng-gunung-argopuro.html
Alam yang masuk belum terjamah manusia ini menjadi surga para pendaki. Sebelum mencapai puncak, mereka menempuh rute dari Pos Baderan, Kec. Sumbermalang, Situbondo atau melalui rute lain yakni turun di Pos Bermi, Krucil, Probolinggo. Atau sebaliknya, naik dari Pos Bermi turun di Baderan.
Selanjutnya dari Baderan, untuk mencapai Puncak Rengganis biasanya ditempuh dalam waktu 2-3 hari. Setelah melintasi rerimbunan hutan dengan aneka flora dan fauna, terbentang padang luas nan indah yang disebut Cikasur. Mirip sebutannya, padang rumput tebal itu seperti kasur.
Di zaman penjajahan, kolonialis Belanda pernah membangun peternakan rusa lengkap dengan pabrik pengalengan daging rusa. Semasa Jepang menduduki nusantara, dibangun pula landasan pesawat terbang perintis di kawasan padang rumput tersebut.
Kini, setelah Indonesia merdeka, objek wisata itu dibiarkan apa adanya. Meski keindahan lereng Argopuro dengan Cikasur-nya tidak kalah dibandingkan Bromo, hingga kini objek wisata di sebelah tenggara Kab. Probolinggo itu belum dikelola secara profesional.
“Karena belum dikelola, ya kalau mau ke Cikasur ya gratis tanpa ada retribusi,” ujar Kepala Dinas Budaya dan Pariwisata (Disbudpar), Tutug Edi Utomo, Kamis (19/8), seperti dilansir Surabaya Post
Beberapa pendaki via Baderan bisa naik ojek sekitar Rp 100 ribu hingga sampai lereng yang tidak bisa dilewati motor. “Kalau dari Bremi, Probolinggo ojek motor sulit naik karena medannya sangat terjal,” ujar Tutug.
Meski terjal, jalur via Bremi ke puncak Argopuro relatif dekat, sekitar 6 km. Sementara melalui jalur landai, Baderan-puncak jaraknya relatif jauh 18 km. “Kalau lama perjalanannya sama, sekitar 6 jam,” ujar mantan Kabag Kominfo itu.
Demi menikmati keindahan Cikasur, Pemkab Bondowoso pernah bekerjasama dengan TNI AL dan TNI AU. “Saya dengar dari rekan di Bondowoso, wisatawan bisa naik helikopter dengan tarif Rp 2 juta per orang untuk sampai di Cikasur,” ujarnya.
Hanya saja, dengan helikopter waktunya dibatasi hanya sekitar dua jam. “Soalnya akibat putaran keras baling-baling helikopter, kabut tebal segera turun menyelimuti lembah Cikasur, bisa membahayakan penerbangan,” ujar Tutug.
Sumber : http://www.mytourindonesia.com/panoroma-indah-lereng-gunung-argopuro.html